Monday 14 February 2011

Entrepreneurial Marketing

Tanggal 14 Februari 2011, pelajaran Introduction to Marketing terasa cepat berlalu. Pak Sandy memberikan penjelasan tentang inovasi dengan cara yang sangat mudah diterima oleh para mahasiswa, yaitu dengan menggunakan perumpamaan dari film 300 (Three Hundred). Di film ini, dikisahkan 300 prajurit Sparta yang harus berperang melawan ratusan ribu prajurit Yunani. Namun, dengan jumlah yang sangat kecil ini, prajurit Sparta berhasil bertahan berhari-hari melawan prajurit Yunani yang berjumlah besar. Salah satu penyebabnya adalah pedang dan tameng yang digunakan prajurit Sparta terbuat dari logam yang sangat berkualitas dan kuat. Selain itu, para pemuda Sparta telah dilatih untuk berperang sejak kecil, sehingga kemampuan mereka dalam bertarung tidak perlu dipertanyakan lagi.
Sama halnya dengan kita. Meskipun kita masih baru dalam bisnis di bidang pariwisata, kita dapat memiliki competitive advantage (keunggulan bersaing) dengan memikirkan sesuatu yang baru, unik, dan belum pernah ada sebelumnya. Kita juga harus memikirkan sasaran pasar kita, apakah kelas menengah ke bawah atau kelas menengah ke atas. Air Asia merupakan salah satu contoh perusahaan yang sukses di bidang maskapai penerbangan dengan sasaran pasar kelas menengah ke bawah. Inovasi mereka yang menjual tiket murah berhasil meraup keuntungan dalam jumlah yang sangat besar. Inovasi Air Asia dalam menjual tiket secara online sudah ditiru oleh maskapai penerbangan lain.
Kami juga diberi kesempatan untuk melihat video singkat tentang Dunkin Donut dan J.co. J.co yang masih tergolong baru berhasil menembus pasar Asia termasuk Indonesia dan menenggelamkan Dunkin Donut dengan mudahnya. Hal ini dapat terjadi karena J.co berhasil memberikan sesuatu yang baru dan berbeda terhadap sebuah donat.
Ada beberapa hal penting yang saya bisa tangkap dari kelas ini. Yang pertama adalah pentingnya kita selaku pelaku bisnis untuk terus berinovasi. Tanpa berinovasi, bisnis yang kita lakukan akan kalah dan tenggelam karena persaingan bisnis di dunia travel semakin ketat. Menurut penjelasan yang saya terima, ada empat faktor yang mendorong kita untuk berinovasi :
Change : perubahan teknologi yang semakin berkembang pesat
Complexity : adanya inovasi yang diciptakan pesaing lain sehingga pendapatan kita menurun
Chaos : terjadi sesuatu yang tidak terduga, misalnya tidak menentunya cuaca dan iklim yang mengganggu penerbangan dan berakibat pada perusahan travel
Contradiction : terjadi kompetisi ketat dengan pesaing, misalnya perang tarif antar operator telekomunikasi.
Contoh-contoh di atas dapat dijadikan sebagai panutan bagi kita untuk membuat sebuah perusahaan tour and travel yang inovatif dan berdaya saing, sehingga kelak perusahaan saya dapat survive dan bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat ini.

No comments:

Post a Comment