Thursday 17 November 2011
Service Excellence (Sheraton Hotel)
Thursday 10 November 2011
Marketing Mix
Masalah muncul ketika hasil dana umum beroperasi dari 1999 sampai 2001 mengalami penurunan, terutama dalam iuran keanggotaan, program pendapatan, dan non-salary Program (program sukarelawan atau dari luar sumber). Tiga aspek tersebut berujung pada penurunan penerimaan dan menjadi perhatian dari MAS.
Tindakan yang perlu dilakukan oleh MAS untuk mencapai tujuannya adalah dengan memperkuat peran dan posisi MAS sebagai pemimpin dalam konservasi lingkungan di Massachusetts, sehingga membedakannya dari organisasi lingkungan lainnya. Selain itu, MAS perlu melakukan transparansi terhadap laporan keuangan perusahaan sehingga para anggota mengetahui kondisi perusahaan. MAS juga harus memberikan informasi yang jelas tentang apa saja yang mereka dapatkan sebagai member.
Setelah berdiskusi tentang MAS, Pak Sandy menjelaskan tentang marketing mix. Marketing mix terdiri dari beberapa aspek. Beberapa yang saya ingat adalah price, product, promotion, place, dan people. 4 P yang pertama sudah saya ketahui sebelumnya, sedangkan P yang terakhir yaitu people menjadi hal yang paling menarik bagi saya. People menjelaskan tentang employees, management, budaya perusahaan (visi dan misi), serta customer service. Tentu saja People merupakan aspe yang tidak kalah penting dibandingkan 4 P yang lain dalam sebuah marketing mix.
Thursday 3 November 2011
Service Productivity
Thursday 20 October 2011
Business Model Canvas 3
Thursday 13 October 2011
Business Model Canvas 2 (The Pattern)
Thursday 6 October 2011
Business Model Canvas 1
Thursday 15 September 2011
Menton Bank
Thursday 8 September 2011
Managing People
Thursday 25 August 2011
Balancing Demand and Capacity
Wednesday 17 August 2011
Service Blueprint
Thursday 11 August 2011
Service Customer
Thursday 4 August 2011
New Perspective
Monday 9 May 2011
14. Interview Questions
Monday 2 May 2011
13. Integrated Marketing Communication
Senin, Tanggal 2 Mei 2011, pelajaran Introduction to Marketing membahas tentang Integrated Marketing Communication. Integrated Marketing Communication memiliki tujuan sebagai berikut:
Inform : memberi tahu masyarakat tentang keberadaan perusahaan.
Persuading : mempengaruhi konsumen untuk membeli produk agar meningkatkan nilai penjualan
Reminding : mengingatkan konsumen, terutama jika perusahaan tersebut sudah lama (misalnya melalui iklan)
Marketing communication (disebut juga marcom) memiliki sembilan cara, yaitu increase market penetration (memasuki hal-hal baru), stimulate interest (mempengaruhi konsumen), encourage product trial, stimulate impulse buying, increase rate of consumption (bersifat reminding, biasanya berhubungan dengan repeat buyer), influence sales volume (peningkatan volume secara agregat dan keseluruhan), develop repeat purchase behaviour, differentiate the product, dan establish a product image.
Selain itu, marcom mempunyai lima elemen penting sebagai berikut:
Advertising: ada dua jenis, yaitu over the line (majalah, TV, radio, koran, dll) dan below the line (pamflet, brosur, baliho, pameran, dll)
Public Relations: terdiri dari lima fungsi, yaitu Press Relations, Product Promotions (misal: advetorial), Corporate Communications (menciptakan success story), Lobbying (bersifat kerja sama antar perusahaan), dan Advising Management.
Sales Promotion: promosi bersifat jangka pendek (price deals, kupon, diskon, cross promotion, kontes, dll),
Personal Selling: terdiri dari dua aspek, yaitu roles of salesperson (physchologist, consultant, educator, problem solver dan team leader) dan types of selling positions (new business, existing business, detailing dan support)
Direct Marketing: lebih ke arah menunggu (misal: restoran menunggu tamu)
Jadi, dari pelajaran hari ini, saya mengambil kesimpulan bahwa marcom yang diikuti dengan network kuat akan dapat mengkomunikasikan perusahaan dengan baik. Dengan marcom, kita dapat memikirkan cara memasarkan produk dan mempromosikan perusahaan kita dengan efektif.
Monday 25 April 2011
12. Entrepreneurial Customer Relationship
Senin, 25 April 2011, di kelas Introduction to Marketing saya mempelajari tentang entrepreneurial customer relationship, terutama berkaitan dengan service quality dan customer relationship management.
Dalam menawarkan barang, terdapat lima tipe customer. Yang pertama adalah tipe initiator (pencetus ide untuk membeli produk/jasa). Tipe ini penting untuk didekati. influencer (mempengaruhi dalam membeli produk/jasa), decider (memutuskan untuk membeli produk/jasa atau tidak), buyer (orang yang membeli produk/jasa dan bertemu langsung dengan penjual), serta user (orang yang menggunakan produk/jasa). Penjual harus dapat menawarkan suatu produk/jasa kepada tipe customer yang berpotensi dengan menggunakan pendekatan yang berbeda.
Pak Sandy juga menjelaskan tentang relationship marketing ladder. Relationship marketing ladder memiliki 3 tahap, yaitu prospect (calon pelanggan, belum didekati), customer (sudah pernah membeli produk/jasa kita), serta client (sudah menjadi pelanggan tetap). Kita dapat mengubah customer menjadi client dengan cara memberikan kartu member. Tindakan ini disebut dengan customer catching. Selain itu, ada juga yang disebut customer keeping, yang terdiri dari tahap client, supporter (client mereferensikan), advocate (client memberi bantuan berupa barang), serta partner (kerja sama, bagi hasil).
Dalam menjual sebuah produk/jasa, kadang terdapat jarak antara ekspektasi konsumen dengan apa yang diterima oleh konsumen. Perbedaan ini disebut satisfaction gap. Sebagai penjual, yang bisa kita lakukan adalah mengutak-atik nilai yang diterima oleh konsumen. Tingkat kepuasan konsumen bergantung pada service quality yang terdiri dari lima aspek, yaitu Reliability (menyediakan pelayanan kepada konsumen sesuai dengan yang telah dijanjikan), Assurance (kompetensi tenaga kerja dalam memberikan pelayanan yang terbaik), Tangibles (berhubungan dengan visual, seperti alat modern, interior, dll), Responsiveness (respon yang cepat dan tindakan yang kongkrit dalam membantu customer), dan Empathy (memberikan pelayanan dari hati yang bernilai).
Untuk mencapai kesuksesan dalam menjalankan sebuah usaha, kita tidak hanya memerlukan competitive advantage. Strategi lain yang perlu kita lakukan adalah menerapkan customer acquisition strategy, yaitu suatu proses mendapatkan konsumen dari kompetitor lain. Di sini, terdapat empat tingkatan kedekatan konsumen :
Customer Acquisition : konsumen baru datang dari kompetitor lain.
Customer Satisfaction : konsumen puas terhadap produk/jasa kita.
Customer Loyalty : konsumen terus membeli di produk/jasa kita.
Customer Retention : konsumen sudah tidak mungkin berpindah ke kompetitor lain.
Untuk menemukan nilai dari customer benefit, kita dapat menggunakan perhitungan yaitu mengurangi Customer Value dengan Customer Cost. Dua cara untuk meningkatkan Customer Benefit adalah dengan meningkatkan Customer Value atau menurunkan Customer Cost. Customer Value terdiri dari product value, services value, personal value, dan image value sedangkan customer cost terdiri dari monetary cost, time cost, energy cost, dan psychological cost.
Menurut saya, apa yang dipelajari hari ini sangat penting dalam menjalankan bisnis saya yang bergerak di bidang jasa. Selain produk, saya juga harus memperhatikan customer demi mencapai kesuksesan.
Monday 18 April 2011
10-11. Entrepreneurial Marketing & Channel
- Ownership : kerjasama yang terjadi merupakan kerjasama yang terbentuk sejak awal. Ownership memiliki kekuatan yang lebih tetapi pembagian untuk mereka lebih sedikit karena harus dibagi dengan jumlah pemilik.
- Join venture: kerja sama yang dibentuk oleh perusahaan yang awalnya berdiri sendiri dan akhirnya membentuk perusahaan baru.
- Strategic alliance : kerja sama yang dilakukan cukup lama dan rutin.
- Partnership: kerja sama yang dilakukan secara singkat dan fleksibel.
- Outsorcing: kerja sama yang dilakukan dengan tidak memiliki kontrak dan bersifat tidak terikat.
Monday 4 April 2011
9. Entrepreneurial Product, Pricing, and Branding
Senin, 4 April 2011, pelajaran Introduction to Marketing membahas tentang Entrepreneurial Product, Pricing, and Branding.
Sebuah inovasi produk terdiri dari 3 jenis, yaitu Non-durable goods (barang yang bisa habis), Durable goods (barang yang tidak bisa habis), dan services. Dalam sebuah produk, terdapat 4 macam level, yaitu core, tangible, augmented, dan communicated.
Level core adalah produk inti atau primer. Contoh paling mudah adalah tentang hotel. Level core dari sebuah hotel adalah ranjang untuk tidur.
Level tangible adalah pelengkap yang bisa dipegang, seperti meja, lemari, dan kamar mandi.
Level augmented adalah nilai tambah yang diberikan terhadap suatu produk. Contohnya adalah pelayanan yang diberikan oleh hotel.
Level communicated adalah tampilan secara fisik, seperti merk, papan nama, atau prestige yang kita terima dari hotel tersebut.
Jadi, kita harus memikirkan, apakah produk kita mencakup semua level atau hanya sebagian saja. Untuk membedakan produk kita dengan produk dari perusahaan lain, yang perlu kita perhatikan adalah performance, consistency, reliability, durability, compatibility, ease to use, technological design, degree of customization, form, style, dan packaging.
Dalam entrepreneurial pricing, ada 5 karakterisik price, yaitu:
Price is value: nilai atau manfaat yang terkandung dalam sebuah produk.
Price is variable: harga sebuah produk adalah bervariasi.
Price is variety: menawarkan jenis produk ang berbeda variant dengan harga yang juga berbeda.
Price is visible: produk yang sama dijual di tempat yang berbeda, sehingga harganya juga berbeda.
Price is virtual: harga cepat berubah dan tidak menentu.
Harga sebuah produk dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain cost of goods, demand for product or service, competition, market pricing, customer perceptions, dan margin standards. Sementara, harga mempengaruhi sales volume, sales revenue, market share, company image, dan profitability.
Dalam entrepreneurial branding, terdapat beberapa elemen, yaitu memorable, meaningful, likeability, transferable, adaptable, dan protectable.
Dari tiga topik yang dibahas hari ini, semuanya sangat penting dalam bisnis yang akan saya lakukan, tapi yang paling penting adalah berkaitan dengan level produk. Saya mengharapkan agar produk tur saya dapat memenuhi keempat elvel tersebut. Oleh karena itu, saya akan mempelajari lebih dalam tentang hal ini dan akan saya gunakan sebagai acuan dalam membuat produk untuk usaha saya.
Monday 21 March 2011
Quadrant Strategy
Sunday 13 March 2011
Report and Discussion
- Economic : menganalisis kondisi ekonomi di suatu daerah yang dapat mempengaruhi sebuah bisnis (misal: bertambahnya jumlah pengangguran, kenaikan harga barang, )
- Technological : mengamati kemajuan teknologi yang dapat mempengaruhi sebuah bisnis (misal: adanya e-banking mempermudah konsumen untuk melakukan transaksi secara online)
- Socio-cultural : menganalisis pengaruh keadaan masyarakat di mana suatu bisnis dijalankan (misal: budaya di Thailand di mana banci menjadi daya tarik wisata berbeda dengan di Indonesia yang masih memandang banci dengan sebelah mata)
- Regulatory : menganalisis peraturan dan sistem hukum suatu negara yang dapat mempengaruhi sebuah bisnis (misal: hukum perlindungan terhadap perusahaan)
- Physical Context : menganalisis unsur-unsur yang nyata (misal: banyaknya wabah penyakit di suatu daerah membuat daerah tersebut tidak dapat dijadikan sebagai tempat wisata karena dapat mengancam kesehatan pengunjung)
- Analisis ini sangat berguna bagi kelangsungan bisnis saya. Saya harap saya dapat meerapkan analisis ini terhadap bisnis saya kelak.
Monday 7 March 2011
Interviewing Questions
Senin, 7 Maret 2011, pelajaran Introduction to Marketing berjalan tidak seperti biasanya. Pelajaran berlangsung sangat singkat karena hanya berisi konsultasi tentang pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat oleh para mahasiswa untuk diberikan keesokan harinya kepada para pembicara di seminar.
Pertanyaan-pertanyaan yang telah kami buat adalah sebagai berikut:
1. Dari seluruh faktor primary activities, hal manakah yang paling penting dalam industri ini?
2. Bagaimana cara menghadapi kompetitor yang juga memiliki inovasi?
3. Bagaimana cara mempromosikan produk dan konsep baru yang kita tawarkan kepada masyarakat?
4. Apakah inovasi itu perlu atau sekedar servis dan kualitas yang baik sudah cukup?
5. Apa yang harus diperhatikan agar inovasi yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat?
6. Bagaimana cara mewujudkan inovasi dengan modal yang terbatas?
7. Bagaimana cara menekan primary activities agar margin atau keuntungan yang didapat menjadi besar?
8. Bagaimana cara bersaing dengan perusahaan yang sudah berdiri lebih dulu sementara usaha yang kita bangun baru?
9. Bagaimana cara menentukan segmentasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahan di waktu ke depannya?
10. Bagaimana cara melancarkan ide – ide ketika inovasi yang kita buat kurang menarik atau tidak dapat diwujudkan?
Pertanyaan-pertanyaan yang telah kami buat ini tidak langsung ditanyakan begitu saja, namun dikoreksi dan dikonsultasikan ke Pak Sandy, agar menjadi pertanyaan yang berkualitas dan efisien. Dari hasil konsultasi, kami mendapatkan beberapa koreksi. Pertanyaan pertama dan ke tujuh dapat digabungkan karena memiliki hubungan, begitu pula pertanyaan nomor 4, 6, dan 10. Pertanyaan ke sembilan mengenai segmentasi dapat dipertajam dengan mengubahnya yaitu memberikan contoh perusahaan yang memiliki segmen pasar menengah ke atas dan menegah ke bawah. Berikut adalah pembetulan yang telah saya lakukan:
1. Dari faktor-faktor inbound logistics, operations (production), outbound logistics, marketing and sales (demand), and services (maintenance), hal manakah yang paling penting? Bagaimana cara menekannya supaya keuntungan yang didapat menjadi lebih besar?
2. Bagaimana cara menghadapi perusahaan yang berdiri lebih dulu yang juga memiliki inovasi?
3. Bagaimana cara mewujudkan inovasi dengan modal yang terbatas? Bagaimana memperkenalkannya kepada masyarakat? Apakah inovasi di bidang tour&travel berupa penjualan tiket secara drive thru telah ada di Indonesia?
4. Bisakah Anda memberikan contoh mengenai perusahaan di bidang tour yang memiliki segmentasi menengah ke bawah dan menengah ke atas?
Pembenaran ini diperlukan agar pertanyaan yang diberikan mahasiswa dapat benar-benar memberikan manfaat dan tidak sekedar asal bertanya. Seminar tanggal 8 Maret besok diharapkan benar-benar memberikan pengetahuan bagi para mahasiswa, khususnya di bidang marketing.
Monday 28 February 2011
Market Analysis
Inbound Logistics. Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan, dan penyebaran masukan ke produk, seperti: penanganan material, pengendalian persediaan, penjadwalan kendaraan.
Operation. Aktivitas yang berhubungan dengan pengubahan masukan menjadi produk jadi, seperti: permesinan, pengemasan, pengujian, penyetakan, dan operasi fasilitas.
Outbound Logistics. Aktivitas yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian produk secara fisik kepada pembeli, seperti pemrosesan pesanan, penjadwalan.
Marketing and Sales. Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan sarana di mana pelanggan dapat membeli produk dan membujuk mereka untuk melakukannya, seperti: periklanan, promosi, tenaga penjualan, dan penetapan harga.
Service. Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan jasa untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai produk, seperti perbaikan, pelatihan, dan penyesuaian produk.
Sedangkan aktivitas-aktivitas pendukung terdiri dari:
Procurement. Mengacu pada fungsi dari pembelian masukan yang dipergunakan dalam value chain perusahaan, bukan pada masukan yang dibeli itu sendiri.
Technology Development. Terdiri dari sejumlah aktivitas yang dapat dikelompokkan secara luas dalam usahanya memperbaiki produk dan proses.
Human Resource Management. Terdiri dari aktivitas-aktivitas yang meliputi perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi untuk semua jenis personil.
Firm Infrastructure. Terdiri dari sejumlah aktivitas yang meliputi: manajemen umum, perencanaan, pendanaan, akuntansi, hukum, pemerintah, dan manajemen kualitas.