Monday 21 March 2011

Quadrant Strategy

Senin, 21 Maret 2011, pelajaran Introduction to Marketing dimulai dengan membahas seputar UTS yang akan diadakan minggu depan. Pak Sandy menjelaskan tentang membuat sebuah kuadran dari sumbu x dan sumbu y, yang merupakan hasil dari analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat dari salah satu benchmark yang telah kami buat sebelumnya. Hasil pertemuan dari dua sumbu itu akan menghasilkan satu titik yang posisinya ada di salah satu dari empat kuadran yang ada. Empat kuadran itu adalah expansion, stability, retrenchment, dan combination.
Expansion sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yaitu concentration dan difersifikasi. Concentration adalah upaya perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan kapasitas yang terpusat, sedangkan difersifikasi adalah upaya perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya ke beberapa kapabilitas yang berbeda.
Stability adalah upaya perusahaan untuk menjaga kinerja yang ada saat ini untuk tetap berjalan seperti keadaan normal. Faktor yang dipertimbangkan adalah operasional input output, kestabilan profit, dan kestabilan biaya. Sebagai contoh, Libby sebagai perusahaan brownies terkenal tidak mengganti bahan membuat brownies dengan bahan berkualitas rendah karena dapat mengubah rasa dan kualitas dari produknya.
Retrenchment adalah upaya perusahaan untuk mengundurkan diri dari pelanggan target, penggunaan teknologi di dalam satu atau beberapa bisnis yang ada. Retrenchment dibagi menjadi 3 jenis, yaitu turn around (memperbaiki produk lama, bukan menciptakan produk baru), divestment (modal yang telah ditanam ditarik kembali), dan liquidation (mencairkan aset-aset yang dimiliki dan menyatakan diri kolaps).
Combination merupakan upaya perusahaan untuk menggunakan beberapa strategi di atas sekaligus yang akan digunakan, baik secara simultan (bersamaan) maupun sekuensial (berurutan).
Pelajaran yang saya terima hari ini menurut saya sangat penting karena dengan melakukan analisis SWOT, saya dapat mengetahui posisi suatu perusahaan dan strategi apa yang paling tepat untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja perusahaan saya. Penerapan analisis SWOT dan Grand Matrix Strategy sangat berguna bagi perusahaan travel saya maupun pengembangan bisnis yang akan saya jalankan di waktu yang akan datang.

Sunday 13 March 2011

Report and Discussion

Kelas Introduction to Marketing hari ini membahas tentang pembuatan laporan. Laporan ini berkaitan dengan tugas UTS yang bertema SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Strength). Kami harus membuat laporan tentang SWOT perusahaan tour kami. Oleh karena itu, Pak Sandy memberikan penjelasan tentang bagaimana cara membuat laporan yang baik. Sebuah laporan yang baik harus memenuhi faktor-faktor berikut: simplicity (berkaitan dengan kesederhanaan, tidak terlalu singkat dan tidak terlalu panjang), clarity (berkaitan dengan kejelasan sebuah informasi), accuracy ( laporan yang dibuat harus benar dan akurat sesuai fakta dan sumber yang jelas), completeness (berkaitan dengan kelengkapan laporan), relevance (kesesuaian antara isi laporan dengan usaha bisnis yang dilakukan), objectivity (laporan tersebut harus sesuai dengan pandangan masyarakat, tidak subyektif), brevity (laporan harus ringkas dan berkesinambungan), serta reader oriented (laporan yang dibuat harus sesuai dengan pembaca. Jika laporan dibaca oleh dosen, bahasa yang digunakan harus baik dan benar). Jadi, sebuah laporan yang baik harus memenuhi seluruh faktor di atas.
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yang paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yang berbeda. Hasil analisis biasanya adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.
Hal lain yang saya pelajari dari kelas hari ini adalah mengenai Context Analysis yang terdiri dari :
  • Economic : menganalisis kondisi ekonomi di suatu daerah yang dapat mempengaruhi sebuah bisnis (misal: bertambahnya jumlah pengangguran, kenaikan harga barang, )
  • Technological : mengamati kemajuan teknologi yang dapat mempengaruhi sebuah bisnis (misal: adanya e-banking mempermudah konsumen untuk melakukan transaksi secara online)
  • Socio-cultural : menganalisis pengaruh keadaan masyarakat di mana suatu bisnis dijalankan (misal: budaya di Thailand di mana banci menjadi daya tarik wisata berbeda dengan di Indonesia yang masih memandang banci dengan sebelah mata)
  • Regulatory : menganalisis peraturan dan sistem hukum suatu negara yang dapat mempengaruhi sebuah bisnis (misal: hukum perlindungan terhadap perusahaan)
  • Physical Context : menganalisis unsur-unsur yang nyata (misal: banyaknya wabah penyakit di suatu daerah membuat daerah tersebut tidak dapat dijadikan sebagai tempat wisata karena dapat mengancam kesehatan pengunjung)
  • Analisis ini sangat berguna bagi kelangsungan bisnis saya. Saya harap saya dapat meerapkan analisis ini terhadap bisnis saya kelak.

Monday 7 March 2011

Interviewing Questions

Senin, 7 Maret 2011, pelajaran Introduction to Marketing berjalan tidak seperti biasanya. Pelajaran berlangsung sangat singkat karena hanya berisi konsultasi tentang pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat oleh para mahasiswa untuk diberikan keesokan harinya kepada para pembicara di seminar.

Pertanyaan-pertanyaan yang telah kami buat adalah sebagai berikut:

1. Dari seluruh faktor primary activities, hal manakah yang paling penting dalam industri ini?
2. Bagaimana cara menghadapi kompetitor yang juga memiliki inovasi?
3. Bagaimana cara mempromosikan produk dan konsep baru yang kita tawarkan kepada masyarakat?
4. Apakah inovasi itu perlu atau sekedar servis dan kualitas yang baik sudah cukup?
5. Apa yang harus diperhatikan agar inovasi yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat?
6. Bagaimana cara mewujudkan inovasi dengan modal yang terbatas?
7. Bagaimana cara menekan primary activities agar margin atau keuntungan yang didapat menjadi besar?
8. Bagaimana cara bersaing dengan perusahaan yang sudah berdiri lebih dulu sementara usaha yang kita bangun baru?
9. Bagaimana cara menentukan segmentasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahan di waktu ke depannya?
10. Bagaimana cara melancarkan ide – ide ketika inovasi yang kita buat kurang menarik atau tidak dapat diwujudkan?

Pertanyaan-pertanyaan yang telah kami buat ini tidak langsung ditanyakan begitu saja, namun dikoreksi dan dikonsultasikan ke Pak Sandy, agar menjadi pertanyaan yang berkualitas dan efisien. Dari hasil konsultasi, kami mendapatkan beberapa koreksi. Pertanyaan pertama dan ke tujuh dapat digabungkan karena memiliki hubungan, begitu pula pertanyaan nomor 4, 6, dan 10. Pertanyaan ke sembilan mengenai segmentasi dapat dipertajam dengan mengubahnya yaitu memberikan contoh perusahaan yang memiliki segmen pasar menengah ke atas dan menegah ke bawah. Berikut adalah pembetulan yang telah saya lakukan:

1. Dari faktor-faktor inbound logistics, operations (production), outbound logistics, marketing and sales (demand), and services (maintenance), hal manakah yang paling penting? Bagaimana cara menekannya supaya keuntungan yang didapat menjadi lebih besar?

2. Bagaimana cara menghadapi perusahaan yang berdiri lebih dulu yang juga memiliki inovasi?

3. Bagaimana cara mewujudkan inovasi dengan modal yang terbatas? Bagaimana memperkenalkannya kepada masyarakat? Apakah inovasi di bidang tour&travel berupa penjualan tiket secara drive thru telah ada di Indonesia?

4. Bisakah Anda memberikan contoh mengenai perusahaan di bidang tour yang memiliki segmentasi menengah ke bawah dan menengah ke atas?

Pembenaran ini diperlukan agar pertanyaan yang diberikan mahasiswa dapat benar-benar memberikan manfaat dan tidak sekedar asal bertanya. Seminar tanggal 8 Maret besok diharapkan benar-benar memberikan pengetahuan bagi para mahasiswa, khususnya di bidang marketing.