Sunday 13 March 2011

Report and Discussion

Kelas Introduction to Marketing hari ini membahas tentang pembuatan laporan. Laporan ini berkaitan dengan tugas UTS yang bertema SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Strength). Kami harus membuat laporan tentang SWOT perusahaan tour kami. Oleh karena itu, Pak Sandy memberikan penjelasan tentang bagaimana cara membuat laporan yang baik. Sebuah laporan yang baik harus memenuhi faktor-faktor berikut: simplicity (berkaitan dengan kesederhanaan, tidak terlalu singkat dan tidak terlalu panjang), clarity (berkaitan dengan kejelasan sebuah informasi), accuracy ( laporan yang dibuat harus benar dan akurat sesuai fakta dan sumber yang jelas), completeness (berkaitan dengan kelengkapan laporan), relevance (kesesuaian antara isi laporan dengan usaha bisnis yang dilakukan), objectivity (laporan tersebut harus sesuai dengan pandangan masyarakat, tidak subyektif), brevity (laporan harus ringkas dan berkesinambungan), serta reader oriented (laporan yang dibuat harus sesuai dengan pembaca. Jika laporan dibaca oleh dosen, bahasa yang digunakan harus baik dan benar). Jadi, sebuah laporan yang baik harus memenuhi seluruh faktor di atas.
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yang paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yang berbeda. Hasil analisis biasanya adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.
Hal lain yang saya pelajari dari kelas hari ini adalah mengenai Context Analysis yang terdiri dari :
  • Economic : menganalisis kondisi ekonomi di suatu daerah yang dapat mempengaruhi sebuah bisnis (misal: bertambahnya jumlah pengangguran, kenaikan harga barang, )
  • Technological : mengamati kemajuan teknologi yang dapat mempengaruhi sebuah bisnis (misal: adanya e-banking mempermudah konsumen untuk melakukan transaksi secara online)
  • Socio-cultural : menganalisis pengaruh keadaan masyarakat di mana suatu bisnis dijalankan (misal: budaya di Thailand di mana banci menjadi daya tarik wisata berbeda dengan di Indonesia yang masih memandang banci dengan sebelah mata)
  • Regulatory : menganalisis peraturan dan sistem hukum suatu negara yang dapat mempengaruhi sebuah bisnis (misal: hukum perlindungan terhadap perusahaan)
  • Physical Context : menganalisis unsur-unsur yang nyata (misal: banyaknya wabah penyakit di suatu daerah membuat daerah tersebut tidak dapat dijadikan sebagai tempat wisata karena dapat mengancam kesehatan pengunjung)
  • Analisis ini sangat berguna bagi kelangsungan bisnis saya. Saya harap saya dapat meerapkan analisis ini terhadap bisnis saya kelak.

No comments:

Post a Comment