Monday 28 February 2011

Market Analysis

Senin, 28 Februari 2011, Pelajaran Introduction to Marketing diawali dengan presentasi dari empat kelompok dari setiap bidang. Namun, kelas kami ternyata kurang paham dengan tugas yang diberikan sehingga hampir semua presentasi dari masing-masing kelompok tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pak Sandy meminta maaf karena minggu lalu beliau kurang dapat menyampaikan materi dengan baik yang berdampak pada ketidakpahaman mahasiswa terhadap materi. Akhirnya, pelajaran dilanjutkan dan membahas tentang Market Analysis.

Dua hal penting yang dibahas adalah mengenai value chain dan STP. Value chain terdiri dari inbound logistics, operations, outbond logistics, marketing and sales, service, dan semua point ini tergolong primary activities yang harus dilakukan secara rutin.
  • Inbound Logistics. Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan, dan penyebaran masukan ke produk, seperti: penanganan material, pengendalian persediaan, penjadwalan kendaraan.

  • Operation. Aktivitas yang berhubungan dengan pengubahan masukan menjadi produk jadi, seperti: permesinan, pengemasan, pengujian, penyetakan, dan operasi fasilitas.

  • Outbound Logistics. Aktivitas yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian produk secara fisik kepada pembeli, seperti pemrosesan pesanan, penjadwalan.

  • Marketing and Sales. Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan sarana di mana pelanggan dapat membeli produk dan membujuk mereka untuk melakukannya, seperti: periklanan, promosi, tenaga penjualan, dan penetapan harga.

  • Service. Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan jasa untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai produk, seperti perbaikan, pelatihan, dan penyesuaian produk.

Selain itu Value chain juga terdiri dari firm infrastructure, human resource management, technology, dan procurement yang semuanya tergolong supporting activities yang sifatnya tidak setiap hari dan merupakan aktifitas pendukung.

Sedangkan aktivitas-aktivitas pendukung terdiri dari:

  • Procurement. Mengacu pada fungsi dari pembelian masukan yang dipergunakan dalam value chain perusahaan, bukan pada masukan yang dibeli itu sendiri.

  • Technology Development. Terdiri dari sejumlah aktivitas yang dapat dikelompokkan secara luas dalam usahanya memperbaiki produk dan proses.

  • Human Resource Management. Terdiri dari aktivitas-aktivitas yang meliputi perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi untuk semua jenis personil.

  • Firm Infrastructure. Terdiri dari sejumlah aktivitas yang meliputi: manajemen umum, perencanaan, pendanaan, akuntansi, hukum, pemerintah, dan manajemen kualitas.

STP merupakan singkatan dari Segmentation, Targeting, dan Positioning. Segmenting adalah membagi populasi menjadi hal yang serupa. Segmenting dapat dilakukan berdasarkan profil demografi, profil geografi dan personality. Targeting merupakan pemilihan beberapa segment. Positioning merupakan cara untuk menentukan posisi yang merupakan penilaian customer terhadap perusahaan kita. Misalnya, masyarakat menilai mobil Volvo unggul dalam hal keamanan, sedangkan BMW unggul dalam hal kecepatan. Sebagai perusahaan baru, kita harus mampu memiliki positioning yang berbeda dari yang lain.
Dari pelajaran hari ini, saya mengetahui bahwa sebagai perusahaan baru, kita harus pandai dalam melakukan segmentasi, penentuan target, dan posisi kita. Kita harus membuat perusahaan yang berbeda dengan perusahaan lain yang sejenis. Kegunaan dari gabungan value chain dan STP yang kita pelajari ini adalah, semakin cocok value chain dan STP kita dengan competitive advantage yang kita miliki, akan semakin banyak pendapatan yang akan kita terima.

Monday 21 February 2011

Industrial Analysis

Tanggal 21 Februari 2011, pelajaran Introduction to Marketing diawali dengan presentasi dari masing-masing kelompok atas inovasi yang telah dibuat. Saya sebagai anggota dari kelompok Tour memberikan inovasi dalam bidang tour and travel berupa 24-hours service, drive-thru service, dan beberapa inovasi lainnya. Pak sandy memberikan masukan kepada kelompok saya untuk mempertajam inovasi di bidang drive-thru. Setelah mendengarkan presentasi dari setiap kelompok, Pak Sandy memberikan penjelasan tentang apa itu market (pasar) dan apa itu industry (industri). Meskipun kondisi Pak Sandy kurang fit, beliau tetap berusaha untuk menjelaskan materi kepada para mahasiswa. Pak Sandy menjelaskan bahwa market dapat terjadi secara nyata (actual) dan secara maya (conceptual). Persaingan terjadi di industri yang sama dan sejenis. Beliau juga menjelaskan bahwa hospitality industry terdiri dari lima sektor yaitu accomodation, Food and Beverage, Meeting and Events, Gaming-Entertainment-Recreation, dan Tourism services-visitor information. Kelompok saya sendiri termasuk dalam sektor ke lima, yaitu tourism services. Sebagai perusahaan baru yang merambah dunia pariwisata, tentu diperlukan suatu nilai lebih agar tidak kalah dari kompetitor lain yang sejenis.
Pak Sandy menampilkan suatu grafik dari suatu produk yang disebut dengan Product Life Cycle, yang terdiri dari empat tahap :
-Introduction : memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat.
-Growth : produk tersebut sedang populer dan diminati.
-Maturity : produk tersebut telah memiliki banyak pesaing di pasar dan permintaan pasar tidak bertambah.
-Decline : masyarakat telah meninggalkan produk tersebut sehingga jumlah penjualan menurun.
Hal paling penting yang saya terima dari pelajaran hari ini adalah saya harus dapat menjual produk yang bersifat growth, di mana sebuah produk berada dalam tahap akan berkembang dan menjadi populer. Contoh paling mudah adalah Smart phone. Saat ini smart phone sedang berada dalam tingkat growth, karena mulai banyak dipakai oleh konsumen. Lain halnya Nokia yang telah tenggelam (decline), setelah bertahun-tahun berada di posisi puncak.
Dari pelajaran hari ini, saya memperoleh pengetahuan bahwa kita harus mengetahui posisi kita dalam pasar dan industri. Kita harus mengetahui siapa yang menjadi kompetitor, apa yang menjadi faktor yang mendukung dan mengancam bisnis kita. Kita juga harus pandai memilih produk yang akan kita jual di pasar.

Monday 14 February 2011

Entrepreneurial Marketing

Tanggal 14 Februari 2011, pelajaran Introduction to Marketing terasa cepat berlalu. Pak Sandy memberikan penjelasan tentang inovasi dengan cara yang sangat mudah diterima oleh para mahasiswa, yaitu dengan menggunakan perumpamaan dari film 300 (Three Hundred). Di film ini, dikisahkan 300 prajurit Sparta yang harus berperang melawan ratusan ribu prajurit Yunani. Namun, dengan jumlah yang sangat kecil ini, prajurit Sparta berhasil bertahan berhari-hari melawan prajurit Yunani yang berjumlah besar. Salah satu penyebabnya adalah pedang dan tameng yang digunakan prajurit Sparta terbuat dari logam yang sangat berkualitas dan kuat. Selain itu, para pemuda Sparta telah dilatih untuk berperang sejak kecil, sehingga kemampuan mereka dalam bertarung tidak perlu dipertanyakan lagi.
Sama halnya dengan kita. Meskipun kita masih baru dalam bisnis di bidang pariwisata, kita dapat memiliki competitive advantage (keunggulan bersaing) dengan memikirkan sesuatu yang baru, unik, dan belum pernah ada sebelumnya. Kita juga harus memikirkan sasaran pasar kita, apakah kelas menengah ke bawah atau kelas menengah ke atas. Air Asia merupakan salah satu contoh perusahaan yang sukses di bidang maskapai penerbangan dengan sasaran pasar kelas menengah ke bawah. Inovasi mereka yang menjual tiket murah berhasil meraup keuntungan dalam jumlah yang sangat besar. Inovasi Air Asia dalam menjual tiket secara online sudah ditiru oleh maskapai penerbangan lain.
Kami juga diberi kesempatan untuk melihat video singkat tentang Dunkin Donut dan J.co. J.co yang masih tergolong baru berhasil menembus pasar Asia termasuk Indonesia dan menenggelamkan Dunkin Donut dengan mudahnya. Hal ini dapat terjadi karena J.co berhasil memberikan sesuatu yang baru dan berbeda terhadap sebuah donat.
Ada beberapa hal penting yang saya bisa tangkap dari kelas ini. Yang pertama adalah pentingnya kita selaku pelaku bisnis untuk terus berinovasi. Tanpa berinovasi, bisnis yang kita lakukan akan kalah dan tenggelam karena persaingan bisnis di dunia travel semakin ketat. Menurut penjelasan yang saya terima, ada empat faktor yang mendorong kita untuk berinovasi :
Change : perubahan teknologi yang semakin berkembang pesat
Complexity : adanya inovasi yang diciptakan pesaing lain sehingga pendapatan kita menurun
Chaos : terjadi sesuatu yang tidak terduga, misalnya tidak menentunya cuaca dan iklim yang mengganggu penerbangan dan berakibat pada perusahan travel
Contradiction : terjadi kompetisi ketat dengan pesaing, misalnya perang tarif antar operator telekomunikasi.
Contoh-contoh di atas dapat dijadikan sebagai panutan bagi kita untuk membuat sebuah perusahaan tour and travel yang inovatif dan berdaya saing, sehingga kelak perusahaan saya dapat survive dan bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat ini.

Monday 7 February 2011

Introduction and Strategic Marketing

Senin, 7 Februari 2011 adalah hari pertama saya ke kampus untuk belajar setelah 6 bulan menjalani kegiatan internship. Hari pertama kuliah dimulai dengan mata kuliah Introduction to Marketing. Bagi saya, pelajaran marketing merupakan suatu hal baru karena saya belum pernah belajar tentang marketing sebelumnya.
Hari itu, Bapak Sandy selaku dosen mata kuliah marketing memberikan perkenalan dan penjelasan singkat tentang jadwal kegiatan selama satu semester ke depan. Pak Sandy juga melakukan pembagian kelompok sesuai dengan program jurusan yang diambil. Pak Sandy mengatakan bahwa ia memiliki ekspektasi tinggi terhadap mahasiswa. Ia berharap agar para mahasiswa dapat memahami ilmu marketing dengan baik sehingga kelak dapat menjadi seorang entrepreneur sukses.
Pak Sandy menjelaskan tentang G-STIC, yang merupakan kependekan dari Goal, Strategy, Tactics, Implementation, dan Control. Namun, dari banyak hal yang dijelaskan oleh Pak Sandy, yang paling saya ingat adalah mengenai pentingnya dasar ilmu marketing. Saya sangat setuju dengan beliau, karena tanpa sebuah fondasi yang kuat, tidak akan ada sebuah bangunan yang kuat dan kokoh. Begitu pula dengan ilmu marketing. Dasar marketing yang baik harus ditanamkan sejak awal pada diri setiap mahasiswa agar kelak dapat diimplementasikan dalam dunia bisnis dan menjadi seorang pebisnis yang handal, khususnya di bidang marketing. Oleh karena itu, dari awal semester ini saya berkomitmen untuk mengikuti pelajaran dengan serius sehingga saya dapat memahami materi pelajaran marketing dengan baik.